Semenjak dahulu kala, kedatangan seorang juru penyelamat di akhir zaman adalah sebuah keyakinan yang telah diterima oleh semua kalangan. Mereka selalu mengenangnya dan menanamkan keyakinan tersebut di dalam benak mereka. Hingga sekarang pun, setelah beribu-ribu abad berlalu, kita masih dapat menemukan bukti-bukti historis tentang hal itu.
Salah seorang penulis menegaskan , “Pada dasarnya, fotorisme (keyakinan tentang periode akhir zaman dan kemunculan seorang juru penyelamat yang selalu ditunggu-tunggu) adalah sebuah keyakinan fundamental di dalam agama-agama Yahudi, Zoroaster, Kristen dengan ketiga alirannya (Katholik, Protestan dan Ortodoks), para peyakin kenabian pada umunya dan agama Islam pada khususnya. Hal itu telah dibahas secara mendetail di dalam pembahasan-pembahasan teologis agama-agama langit.” [1]
Sangat banyak sekali kabar gembira kitab-kitab suci berkenaan dengan Imam mahdi as yang telah sampai kepada kita. Sebagian ulama telah mengumpulkannya dalam sebuah buku yang diberi judul “Besyârât-e ‘Ahdain” (Kabar Gembira Di Dalam Dua Kitab Perjanjian). Bahkan, ada sebagian orang yang mengklaim bahwa di dalam buku-buku peninggalan Mesir kuno juga terdapat indikasi-indikasi terhadap hal ini.
Pada kesempatan ini, marilah kita simak bersama pernyataan dan kabar gembira yang sempat sampai kepada kita tentang kedatangan seorang juru penyelemat di akhir zaman sebagai peninggalan dari masyarakat dan peradaban kuno yang layak kita renungkan bersama.
Sebelumnya perlu diketahui bahwa ketika mereka mengungkapkan seorang juru penyelamat di akhir zaman, mereka menyebutkan nama-nama tertentu yang akrab di telinga masyarakat kala itu. Dengan demikian, meskipun nama yang termaktub di dalam buku-buku itu bukan al-Mahdi, tapi maksud mereka adalah al-Mahdi yang telah dijanjikan tersebut.
[1] Majmű’eh-ya Hekmat, tahun ketiga, no. 1 dan 2, makalah Sayid Hadi Khosrou-shahi.